Hanya Kau
Oleh: Carolus Budhi Prasetyo
Sang Pencipta pun tersenyum
Kala melihat ciptaan- Nya yang cantik
Itu Kau, gadis manis nan menawan
Cintamu memberiku hidup
Saat Sang Surya menerangi dunia
Aku pun bangkit ‘tuk memuji- Nya
DI sekolah, pandanganku terpaku padamu
Seperti malaikat nan cantik
Sayapmu yang lebar dan putih
Anggunnya dirimu bagai angsa
Kulitmu yang putih langsat
Sangat kontras dengan pesonamu
Aku pun terhenyak melihat belahan bibirmu
Belahan bibir yang memerah menyempurnakan
Indahnya dirimu
Saat bibir itu terbuka
Mengeluarkan kata dan sabda bahagia
Aku pun tersadar bahwa hanya engkau
Makhluk terindah di dunia ini
Saat kau tanya tentang diriku
Aku pun tahu kau baik dan perhatian
Saat aku tatap dalam matamu
Kau pun malu
Aku sadar kau malu ditatap
Seakan kau adalah malaikat
Tanpa kau sadari
Saat aku menatap matamu
Aku melihat tawa dan kebahagiaan
Sesuatu yang tak kan ‘kudapat dari gadis lain
Cintamu memberiku lidah dan air mata
Para kaum adam pun iri
Saat aku mendekatimu
Mendekapmu kar’na rinduku
Menyayangimu bagai kekasih
Setiap kali aku mendegar kicauan burung
Dan suara air yang mengalir
Aku merasa menderita karena kesendirianku
Aku pun sadar bahwa engkau belum tentu peduli
Peduli padaku
Mungkin saat aku tanya namamu
Kau tidak akan peduli padaku
. . . "Akankah kau mendengar bisik sayap- sayapku dalam keheningan malam?" . . .(Kahlil Gibran, penyair termahsyur)
Tubuhku sehat, jiwaku kuat
Dalam 4 pilar seminari terdapat hal yang mendukung
Sanitas adalah jawabannya
'Tuk wujudkan hal itu
Menjalani sanitas dengan,
menjaga,
merawat,
memelihara lingkungan hidup. . .
Thet. . . Thet. . .
Bel opera pun dibunyikan
Saatnya membersihkan lingkungan
Lihatlah sekelilingmu
Apakah sudah bersih semua
Hilangkan kantukmu
Mulailah bekerja
Singsingkan lenganmu
Mari jaga kebersihan lingkungan kita
Duk. . . dak. . . tak . . . GOAL
Ayo kita berolah raga
Mengolah diri kuatkan diri
Gerakan sleuruh anggota tubuhmu
Keluarkan keringat
Rasakan keceriaan
Saat bermain bersama
Sebagai satu keluarga
Akhirnya jiwa kita kuat
Jiwa kita menjadi tentram
Dalam hidup sanctitas, scientia dansocietas
Dapat dijalankan dengan baik
Mendengar,
Merasakan,
Menjawab panggilan Tuhan
Semua nyamankan
Jika tubuhmu sehat
Jiwamu kuat
Karena kita bisa menjawab dengan lantang
" Aku siap Tuhan, menjawab panggilan- Mu"
Dalam 4 pilar seminari terdapat hal yang mendukung
Sanitas adalah jawabannya
'Tuk wujudkan hal itu
Menjalani sanitas dengan,
menjaga,
merawat,
memelihara lingkungan hidup. . .
Thet. . . Thet. . .
Bel opera pun dibunyikan
Saatnya membersihkan lingkungan
Lihatlah sekelilingmu
Apakah sudah bersih semua
Hilangkan kantukmu
Mulailah bekerja
Singsingkan lenganmu
Mari jaga kebersihan lingkungan kita
Duk. . . dak. . . tak . . . GOAL
Ayo kita berolah raga
Mengolah diri kuatkan diri
Gerakan sleuruh anggota tubuhmu
Keluarkan keringat
Rasakan keceriaan
Saat bermain bersama
Sebagai satu keluarga
Akhirnya jiwa kita kuat
Jiwa kita menjadi tentram
Dalam hidup sanctitas, scientia dansocietas
Dapat dijalankan dengan baik
Mendengar,
Merasakan,
Menjawab panggilan Tuhan
Semua nyamankan
Jika tubuhmu sehat
Jiwamu kuat
Karena kita bisa menjawab dengan lantang
" Aku siap Tuhan, menjawab panggilan- Mu"
Senin, 29 Agustus 2011
SMA Gonzaga
0
komentar
Name Tag MOPD Kolese Gonzaga 25 Divisi IV ( Seminaris) by me
17- an Seminari Menengah Wacana Bhakti
Dari pengalaman kemerdekaan bangsa ini,“ Setiap siswa- siswi Kolese Gonzaga diharapkan memiliki semangat magis dalam segala tindakan yang dilakukan”.
Itulah harapan yang disampaikan dalam amanat upacara perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke- 66 komunitas Seminari Wacana Bhakti- Kolese Gonzaga oleh Pastor Thomas Salimun Sarjumunarsa, SJ selaku Pastor Rektor Seminari Wacana Bhakti, Jakarta. Pastor Sarju yang juga merupakan dosen di STF Driyarkara ini menekankan agar setiap siswa- siswi kolese memiliki semangat lebih dalam bertindak terutama dalam hal studi. Perayaan 17- an ini kemudian dilanjutkan dengan berbagai macam perlombaan, mulai dari lomba makan kerupuk, menangkap belut, balap sarung hingga panjat pinang. Kegembiraan ini dirayakan bersama oleh siswa- siswi, guru, dan karyawan.
Sore harinya, komunitas Seminari Wacana Bhakti juga mengadakan acara perayaan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia ke- 66. Perayaan ini diawali dengan lari pagi bersama ( Rabu, 27/ 8), lomba penulisan esai ( Jumat, 12/8), tarik tambang, pukul air, minum air dengan sedotan yang dilubangi, estafet kelereng dan futsal sarung. Perlombaan dilangsungkan hingga pukul 17.00 dan pada pukul 18.00 dilanjutkan dengan acara pembagian hadiah kepada para pemenang dan diakhiri dengan acara makan malam bersama.
“ Dengan adanya pengalaman kemerdekaan bangsa ini, setiap seminaris hendaknya mampu menjadi seminaris yang bertanggung jawab, berani, semangat, dan terutama dapat menjadi teladan di lingkungan hidupnya” , begitu penggalan kalimat dalam esai berjudul Seminaris Berjiwa ’45” karya Bonfilio Rendra sebagai pemenang lomba penulisan esai yang bertema “ Menjadi Seminaris yang Nasionalis”.
Carolus Budhi P.
Pujaan Hati
Kau cantik nan menawan
Keindahanmu tak ternilai
Pesonamu begitu terpancar
Keelokan dirimu laksana burung merak
Memamerkan keanggunan dirinya
Bukan s’perti itik buruk rupa
Kau adalah angsa putih, indah nan menawan
Rambutmu yang hitam pun terurai
Mahkota kecantikanmu yang indah
Matamu cakrawala dunia
Saat aku tatap matamu maka aku pun tahu
Kau adalah makhluk terindah di kehidupanku
Lihatlah bibir mungil yang memerah itu
Segala sabda dan kata bahagia terucap
Senyumanmu tak terbayar sudah
Kala kau tersenyum semua makhluk pun merasa damai
Lebih sempurna lagi pesona hawamu itu
Tak kala kau tersenyum
Lesung pipi menghias pipimu yang merona
Kulit sehalus kain sutra
Laksana putihnya susu
Begitu indah, begitu alami
Hatimu itu begitu menyentuhku
Ingin rasanya ‘kumiliki hatimu
‘Ku tak bermaksud mengambil kebebasanmu
Biarlah kau terbang tinggi
Melayang jauh di atas awan
Menghiasi birunya langit
Biarkanlah dirimu menerangi hidupku
Dan memberiku terang cah’ya waktuku gelap
Aku ingin pesonamu terpancar
Biarlah kau mekar laksana bunga mawar yang indah
Kaulah mutiara
‘Kan kujaga dirimu
Biarlah semua kaum adam
Dibuat iri oleh kita berdua
Hanya kau gadisku
Biarlah kau bersikap apa adanya
Biarlah kauu memilih rasa
Dengarkanlah suara hatimu
Biarlah kepribadianmu terpancar
Janganlah kau berubah sejauh itu
Biarlah kekuranganmu ‘ku lengkapi
Dan kelebihanmu terpancar
Hanyalah kau gadis pujaan hatiku. . .
Langganan:
Postingan (Atom)