Selasa, 30 Agustus 2011

Hanya Kau

Hanya Kau
Oleh: Carolus Budhi Prasetyo

Sang Pencipta pun tersenyum
Kala melihat ciptaan- Nya yang cantik
Itu Kau, gadis manis nan menawan

Cintamu memberiku hidup
Saat Sang Surya menerangi dunia
Aku pun bangkit ‘tuk memuji- Nya

DI sekolah, pandanganku terpaku padamu
Seperti malaikat nan cantik
Sayapmu yang lebar dan putih
Anggunnya dirimu bagai angsa
Kulitmu yang putih langsat
Sangat kontras dengan pesonamu
Aku pun terhenyak melihat belahan bibirmu
Belahan bibir yang memerah menyempurnakan
Indahnya dirimu

Saat bibir itu terbuka
Mengeluarkan kata dan sabda bahagia
Aku pun tersadar bahwa hanya engkau
Makhluk terindah di dunia ini
Saat kau tanya tentang diriku
Aku pun tahu kau baik dan perhatian

Saat aku tatap dalam matamu
Kau pun malu
Aku sadar kau malu ditatap
Seakan kau adalah malaikat


Tanpa kau sadari
Saat aku menatap matamu
Aku melihat tawa dan kebahagiaan
Sesuatu yang tak kan ‘kudapat dari gadis lain

Cintamu memberiku lidah dan air mata
Para kaum adam pun iri
Saat aku mendekatimu
Mendekapmu kar’na rinduku
Menyayangimu bagai kekasih

Setiap kali aku mendegar kicauan burung
Dan suara air yang mengalir
Aku merasa menderita karena kesendirianku

Aku pun sadar bahwa engkau belum tentu peduli
Peduli padaku
Mungkin saat aku tanya namamu
Kau tidak akan peduli padaku

. . . "Akankah kau mendengar bisik sayap- sayapku dalam keheningan malam?" . . .(Kahlil Gibran, penyair termahsyur)

0 komentar:

 
;