Kamis, 13 Desember 2012 0 komentar

Promosi Panggilan


Saya sebagai seminaris dari Seminari Wacana Bhakti milik Keuskupan Agung Jakarta boleh lah share tentang seminari tempat gue hidup sekarang.
Pertimbangkan nilai- nilai unggul seminari ini:
a. Pilar hidup 4S dan satu- satunya di Jawa yaitu sanctitas (kesucian), scientia (pengethauan), sanitas (kesehatan), dan societas (komunitas). Societas hanya ada di WB dan menandakan bahwa di seminari ini diajarkan untuk menjadi komunitas yang baik dan akrab sehingga terasa kekeluargaan.

b. Berada di Jakarta dengan kemajemukannya. Menurut gue dan banyak orang, menjalani panggilan di Jakarta lebih menantang dan memurnikan daripada di seminari lain yang nota bene di kota kecil atau desa. Kami dapat melihat realitas umat secara nyata. Hidup sederhana kami disadari kesad
aran tulus bukan dari paksaan situasi dan kondisi.


c. Sekolah bersama siswa- siswi umum di Kolese Gonzaga secara 100%. Sehingga terbiasa berelasi dengan kaum awam terutama dengan wanita sehingga tidak canggung dalam pergaulan. Faktanya, anak WB lebih mudah bergaul daripada seminari lain.



d. Kemajemukan suku dalam komunitas kami yang menempa kemampuan kami untuk slaing beradaptasi, menghargai dan menjalin persahabatan.



e. Dalam mengolah panggilan dibutuhkan keekaan maka di sini kami juga belajar musik dalam orkestra. Untuk menselaraskan hati dan pikiran kami sehingga menjadi alunan yang harmonis.



Kalau tertarik dapat menghubungi WB, Pastor Paroki, atau bertanya melalui gue.
Sebagai salah satu anggota PATAR (Ang. 2005) dan seminaris dari Seminari Wacana Bhakti milik Keuskupan Agung Jakarta boleh lah share tentang seminari tempat gue hidup sekarang.
Pertimbangkan nilai- nilai unggul seminari ini:
a. Pilar hidup 4S dan satu- satunya di Jawa yaitu sanctitas (kesucian), scientia (pengethauan), sanitas  (kesehatan), dan societas (komunitas). Societas hanya ada di WB dan menandakan bahwa di seminari ini diajarkan untuk menjadi komunitas yang baik dan akrab sehingga terasa kekeluargaan.

b. Berada di Jakarta dengan kemajemukannya. Menurut gue dan banyak orang, menjalani panggilan di Jakarta lebih menantang dan memurnikan daripada di seminari lain yang nota bene di kota kecil atau desa. Kami dapat melihat realitas umat secara nyata. Hidup sederhana kami disadari kesadaran tulus bukan dari paksaan situasi dan kondisi.

c. Sekolah bersama siswa- siswi umum di Kolese Gonzaga secara 100%. Sehingga terbiasa berelasi dengan kaum awam terutama dengan wanita sehingga tidak canggung dalam pergaulan. Faktanya, anak WB lebih mudah bergaul daripada seminari lain.

d. Kemajemukan suku dalam komunitas kami yang menempa kemampuan kami untuk slaing beradaptasi, menghargai dan menjalin persahabatan.

e. Dalam mengolah panggilan dibutuhkan keekaan maka di sini kami juga belajar musik dalam orkestra. Untuk menselaraskan hati dan pikiran kami sehingga menjadi alunan yang harmonis.

Kalau tertarik dapat menghubungi WB, Pastor Paroki, atau bertanya melalui gue.
 
;