Kesetiaan Angin
(Karya: Carolus Budhi Prasetyo)
Kadangkala kau menyanyi dan menari
Larut dalam kegembiraan-suka citamu
Kadangkala kau menangis dan merintih
Menderita dalam kesedihan-duka citamu
Kau
dapat bersuka cita bersamaku
Membangkitkan
gairahku ‘tuk bersuka ria
Kau
dapat berduka bersamaku
Menghiburku
dan meniup segala kedukaanku
Kau adalah pribadi nan rendah hati
Kau berada dalam ketingggian dunia
Mendaki gunung yang tinggi
Menuruni lembah yang curam
Kau
sangat bersahaja
Menunjukkan
kemurahanmu pada yang hina-dina
Kau
pun dapat tinggi hati
Menunjukkan
kemurahanmu tak dapat, hanya ada keangkuhan
Saat musim hujan kau pun ada
Suaramu nan lirih namun keras
Kau marah, menangis, mengamuk
Namun kau dapat membahagiakan dan memberi harapan
Ku
tak tahu kau dimana, menghilang saat kemarau
Mungkin
kau lemah, sendiri, dan sepi
Kau
tak meninggalkan pesan padaku
Kau
hampir menggila kar’na bisumu
Kau adalah sahabatku
Menemaniku dalam galau-gundahku
Kau tak tampak tapi dapat terasa sampai sukmaku
Kau menemani hari-hariku
Kau
berbisik padaku tentang dunia
Kau
beriku petuah-petuah tentang hidup
Jiwaku
berbisik padamu dan kau dengarkan
Kasu
sampaikan isi hatiku dalam bisikan padanya
Akankah kau tetap abadi?
Menemaniku dan mendengarku
Menyimpan rasaku dan asaku
Akankah kau tetap setia, walau aku sudah senja . . .