Minggu, 16 September 2012

Perjuangan Berat Menuju Sekolah


Perjuangan Berat Menuju Sekolah

Pergi ke sekolah? Mungkin itu adalah ide yang tidak terlalu menarik untuk dibaca. Namun, saat kita membahas para seminaris ( Seminari Wacana Bhakti) agar sampa ke sekolah pasti sebuah ide cemerlang.
Bagi siswa- siswi SMA pada umumnya  dapat sampai ke sekolah masing- masing dengan menggunakan kendaran pribadi, mobil antar- jemput, bahkan transportasi umum. Tetapi para seminaris yang belajar kesederhanaan ridak membutuhkan itu semua. Sebenarnya bukan karena nilai kesederhaan yang dipakai sebagai alasan. Tapi, seminari itu berjarak sekitar 50 meter dari SMA Kolese Gonzaga ( tempat para seminaris Seminari Wacana Bhakti bersekolah) sehingga hanya bermodalkan sepasang kaki lengkap bersma alas kakinya dan menyisihkan waktu 2 menit s.d. 3 menit waktu perjalanan.
Para seminaris akan mengawali perjalanan mereka dengan merapihkan buku, penampilan, bahkan mandi terlebih dahulu karena telat bangun pagi. Di depan unit masing- masing para seminaris akan berdoa bersama. Mungkin, para seminaris yang telah diresapi oleh dasar kekeluargaan yang tinggi maka para seminaris akan menunggu sampai para seminaris lengkap semua.
Seperti biasa pada pukul 06. 55 atau 5 menit sebelum bel masuk dan pelajaran pertama dimulai berbunyi, barulah kami berdoa, Karena jarak yang sangat dekat maka kami sering terlena dan terakdang pintu gerbang di samping telah dikunci. Kami pun harus melewati ruang moderator dan beradu argumentasi di saat ketahuan moderator. Tidak jarang kami berbohong, bahwa kami baru saja dari kamar mandi, sakit perut, atau merawat teman yang sakit.
Inilah kenyataanyang ada kala para seminari akan berangkat ke sekolah. Itu kebanggan saat peraturan menyiksa saya namun tetap dapat memahaminya. Semoga semakin berani untuk berjalan kaki!

*) Tulisan ini dibuat pada Minggu, 9 September 2012 untuk memenuhi tugas jurnalistik dari Mbak Ninu dan Kak Astri.

0 komentar:

 
;