Suara kicauan burung
Bersama riuh rendahnya derik serangga
Terdengar pula air mengalir ke tempat tak berujung
Sayup – sayup aku dengar bisingnya kendaraan
Pandangan yang luas
Memberi nuansa damai dengan . . .
Hijaunya alam
Banyak pohon
Banyak gunung
‘Kunikmati udara senja itu
Udara bersih yang berbeda dengan Ibu Kota
Awan pun menemaniku
Warna putih seperti kapas
Biasanya aku sedang tertidur
Hawa yang dingin
Menusuk sampai tulangku
Rasa damai dan bahagia
Aku duduk santai di aula biara
Tuk nikmati suasana ini
Suasana yang ‘kurindukan
Seteah bergulat
Bergulat dalam hidup di seminari
Saat ‘kurasakan pernafasanku
Kepenatanku hilang
Damai pun datang
Aku memang ingin sendiri
Aku renungkan panggilan ini
Masalah dalam seminari
Relasi dengan teman,sahabat dan keluarga
Relasi dengan “DIA”
Aku ingin menjauhkan diri dari kebisingan
Teman yang mengejek dan membenciku
Teman yang terkadang bercanda keterlaluan
Layaknya Ia
Aku hening
Tanpa suara
Hanya untuk menyadari . . .
Diriku,
Pergulatanku,
Sesamaku,
Perasaanku,
Relasiku,
Panggilanku,
Panggilan dalam jalan imamat
Aku masih muda
Aku berani memilih ini !
Biara Santa Cara ,teras aula,kebun,kapel,senja
Senin 13 Desember 2010
0 komentar:
Posting Komentar